Surabaya, 16 Juli 2025 — Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menghadiri East Java Investment Dialogue (EJID) 2025 bertema “Collaborative Dialogue on Business and Investment Opportunities” yang diselenggarakan di Hotel Four Points by Sheraton Surabaya pada Rabu (16/7). Kehadiran Bupati Bojonegoro didampingi oleh Budiyanto, S.Pd., M.M., selaku Kepala DPMPTSP Kabupaten Bojonegoro.
EJID 2025 merupakan forum strategis yang diselenggarakan untuk meningkatkan minat calon investor terhadap potensi investasi di Jawa Timur, termasuk pengembangan Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Forum ini juga menjadi sarana promosi kebijakan investasi nasional dan daerah, serta mempertemukan pemilik proyek dengan calon investor melalui berbagai sesi temu bisnis.
Rangkaian kegiatan EJID 2025 mencakup seminar dan panel diskusi secara hybrid, many-to-many meeting, one-on-one meeting melalui booth dan ruang pertemuan, serta pameran proyek investasi unggulan. Pengisi booth berasal dari berbagai sektor, dikelompokkan dalam enam kategori yaitu: kawasan industri, infrastruktur dan energi, manufaktur, pariwisata dan properti, kesehatan dan pertanian, serta lembaga keuangan dan perbankan.
Forum ini dihadiri oleh sekitar 217 peserta dari berbagai instansi, antara lain perwakilan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) BKPM, Kementerian Luar Negeri, instansi vertikal, perwakilan Bank Indonesia, konsulat asing di Surabaya, kedutaan besar di Jakarta, kamar dagang dan industri, perbankan, BUMD, serta kepala daerah dan perwakilan DPMPTSP dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Acara dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang menyampaikan materi utama bertema “Why We Should Invest in East Java”. Selanjutnya, sesi panel diskusi pertama menghadirkan sejumlah kementerian dan BUMN strategis, antara lain Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian ESDM, Kementerian ATR/BPN, PT PGN, dan PT PLN. Materi yang disampaikan mencakup pengembangan infrastruktur berkelanjutan, tata ruang, ketersediaan energi, serta strategi percepatan realisasi investasi.
Pada panel diskusi kedua, presentasi dilakukan oleh berbagai pemilik proyek unggulan dan pengelola kawasan industri. Di antaranya adalah KEK Gresik, KEK Singhasari, serta proyek hilirisasi industri tembaga dan pengembangan RSUD Kanjuruhan.
Melalui penyelenggaraan EJID 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan peningkatan realisasi investasi, khususnya Penanaman Modal Asing (PMA), sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |