Bojonegoro,  Desa Kauman, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, menjadi salah satu desa yang mewakili Bojonegoro dalam ajang Lomba Desa Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Mengusung inovasi berbasis teknologi informasi, Desa Kauman menghadirkan sebuah aplikasi pelayanan posyandu bernama "Si Baku" (Sistem Informasi Bayi dan Balita Kauman). Aplikasi ini menjadi salah satu upaya nyata digitalisasi pelayanan dasar di tingkat desa, khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak.

Melalui “Si Baku”, kader posyandu dapat melakukan pendataan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita secara digital—meliputi catatan berat badan, tinggi badan, imunisasi, hingga status gizi. Data yang tersimpan secara digital ini memudahkan koordinasi dengan pihak puskesmas serta meningkatkan kecepatan dan akurasi layanan kesehatan dasar.

Kepala Desa Kauman, Yulia dalam penilaian lapangan hari ini, Kamis (31/7) di Balai Desa menjelaskan bahwa inovasi ini lahir dari kebutuhan akan sistem pencatatan yang rapi dan efisien di posyandu.
“Dengan ‘Si Baku’, kader posyandu tidak perlu lagi mencatat data secara manual. Selain efisien, aplikasi ini juga menjadi langkah awal digitalisasi layanan publik di desa kami,” terang Yulia.

Sementara itu Asisten Pemerintahan Setda Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Djoko Lukito menambahkan, partisipasi Desa Kauman dalam Lomba Desa Digital merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah Desa dalam mewujudkan transformasi digital di wilayah pedesaan.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pun memberikan dukungan penuh terhadap inovasi ini. Djoko Lukito menerangkan bahwa Desa Kauman telah menjadi contoh inspiratif bagaimana desa bisa melakukan inovasi sederhana namun berdampak besar bagi masyarakat. Dengan aplikasi “Si Baku”, Desa Kauman optimis dapat menjadi desa percontohan dalam transformasi digital layanan kesehatan di tingkat desa, serta membawa nama baik dan prestasi yang membanggakan untuk Kabupaten Bojonegoro di kancah nasional.