Bojonegoro - Wakil Bupati Bojonegoro, Dra. Hj. Nurul Azizah, MM., menghadiri dan memberikan sambutan dalam acara sarasehan bertema "Peran Guru dalam Membangun Kesadaran Sosial di Era Modern". Acara yang diselenggarakan oleh PGRI Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan DPRD Provinsi Jawa Timur ini berlangsung di Aula IKIP PGRI Bojonegoro, Minggu (11/05/2025).
Sarasehan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya anggota DPRD Bojonegoro Bapak Sigit Kushariyanto, SE., MM., yang mewakili DPRD Provinsi Jawa Timur, narasumber praktisi pendidikan Bapak Drs. Hanafi., MM., serta Ketua PGRI Kabupaten Bojonegoro Bapak H. Muh Kuzaini, S.Pd., MM. Sebanyak 125 peserta yang terdiri dari guru berbagai jenjang di Kabupaten Bojonegoro turut antusias mengikuti jalannya diskusi.
Ketua PGRI Kabupaten Bojonegoro, H. Muh Kuzaini, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kerjasama dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas guru di Bojonegoro. Beliau menekankan pentingnya peran PGRI sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan dalam mendukung pemerintah mensejahterakan guru dan meningkatkan mutu pendidikan.
Perwakilan DPRD Provinsi Jawa Timur, Bapak Sigit Kushariyanto, menyampaikan amanat dari Bapak DR. Freddy Poernomo, SH.MH., yang berhalangan hadir. Beliau menegaskan komitmen DPRD Provinsi Jawa Timur untuk berkolaborasi dengan PGRI dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui lembaga profesi guru. Sigit juga menyoroti pentingnya peran guru dalam membentengi peserta didik dari dampak negatif perkembangan teknologi dan media sosial.
Wakil Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Nurul Azizah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif PGRI dalam menyelenggarakan acara yang sangat relevan dengan tantangan pendidikan saat ini. Beliau memaparkan tiga Pekerjaan Rumah (PR) besar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, yaitu penurunan angka kemiskinan, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Dalam konteks peningkatan IPM, Wabup Nurul Azizah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan PGRI dan para guru. Beliau menyoroti kondisi IPM Bojonegoro yang masih di bawah rata-rata provinsi dan nasional, terutama dalam hal harapan lama sekolah. Untuk itu, Pemkab Bojonegoro akan mengalokasikan program pendidikan yang tepat sasaran, termasuk kerjasama dengan PGRI dalam pelaksanaan program Paket B dan C.
Lebih lanjut, Wabup Nurul Azizah menyampaikan berbagai program inovatif di bidang pendidikan yang sedang digagas dan dilaksanakan oleh Pemkab Bojonegoro, di antaranya pendirian Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Pamong Praja dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Rakyat. SMA Taruna Pamong Praja menjadi satu-satunya sekolah taruna tingkat SMA di Indonesia yang berlokasi di Bojonegoro, sementara SMK Rakyat diperuntukkan bagi siswa dari keluarga miskin dengan kurikulum setara sekolah taruna dan pembiayaan penuh dari APBN.
Dalam bidang ekonomi, Wabup Nurul Azizah mengajak para guru untuk memberikan dukungan dan masukan kepada siswa yang memiliki potensi dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Beliau berharap sinergi antara dunia pendidikan dan UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro.
Terkait isu sosial, Wabup Nurul Azizah menjelaskan perubahan kebijakan terkait santunan duka dan mengalihkannya pada program kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi masyarakat rentan. Program ini dinilai lebih memberikan jaminan yang komprehensif bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sarasehan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi para guru mengenai peran strategis mereka dalam membentuk kesadaran sosial peserta didik di era modern yang penuh tantangan. Diskusi dan sharing dari narasumber diharapkan dapat menginspirasi para guru untuk terus berinovasi dalam mendidik generasi penerus bangsa yang berkarakter dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |