Surabaya, 30 April 2025 — Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, menghadiri pembukaan pameran bertajuk "The Best Typical Fashion of Indonesia for the World Batik Bordir & Aksesoris Fair (BBA Fair) 2025". Acara tahunan berskala internasional ini berlangsung di Exhibition Hall, Grand City Surabaya, mulai 30 April hingga 4 Mei 2025.
Acara pembukaan turut dihadiri para bupati, wali kota, serta ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
Ketua Dekranasda Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak, dalam laporannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya pameran yang telah memasuki tahun ke-20. Ia mengapresiasi konsistensi dan semangat para perajin yang tetap bertahan dan berinovasi, bahkan saat menghadapi tantangan besar seperti pandemi Covid-19. Arumi menyebut kontribusi para perajin sangat signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
BBA Fair ke-20 kali ini mengusung tema "Vyajana Nuswantara", yang dalam bahasa Sanskerta berarti “kipas kemakmuran.” Tema ini diangkat sebagai simbol kemajuan dan inovasi dalam dunia wastra Nusantara oleh para pelaku industri kreatif.
Tujuan utama pameran adalah menjadi wadah promosi produk unggulan lokal, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk dalam negeri, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan jaringan pemasaran. Pameran ini diikuti oleh 150 peserta dari kalangan UMKM binaan pemerintah, BUMN, perguruan tinggi, asosiasi, BUMD, swasta, dan komunitas.
Beragam kegiatan menarik digelar untuk memeriahkan pameran, di antaranya fashion show, workshop, lomba tari tradisional, talk show seputar batik dan industri kreatif, serta berbagai penampilan seni lainnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, Emil mengapresiasi keberlangsungan BBA Fair selama dua dekade sebagai cerminan ketahanan dan potensi ekonomi kreatif Jawa Timur. Ia menekankan pentingnya penyelenggaraan pameran secara langsung (offline) di tengah era digital, terlebih untuk produk seni dan kerajinan yang memerlukan sentuhan pengalaman fisik bagi konsumen.
Emil juga menyoroti ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru dari daerah. Jawa Timur, sebagai salah satu kontributor terbesar terhadap perekonomian nasional, memiliki kekuatan besar di sektor industri pengolahan, termasuk fashion. Ia berharap BBA Fair tidak hanya menjadi ajang transaksi konsumen (B2C), tetapi juga membuka peluang kerja sama antarpelaku usaha (B2B), sehingga memperkuat daya saing produk lokal di pasar nasional dan global.
Dalam penutupnya, Emil mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dan memberikan ruang bagi para perajin agar terus berkarya dan membawa dampak positif bagi masyarakat.
Nampak Cantika Wahono Bersama Arumi Bachsin diiringi sejumlah OPD bersama-sama meninjau beberapa stand pameran yang menampilkan aneka produk kerajinan batik dan aksesoris unggulan.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |