Bojonegoro – Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Teknologi Budidaya Padi Hibrida yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Kamis (11/12) di Hotel Bonero Residence. Peserta bimtek merupakan kelompok tani dari Kecamatan Kalitidu, dengan narasumber dari BRIN, Rohmat Budiono.
Kepala DKPP Bojonegoro, Zainal Fanani, dalam laporannya menyampaikan bahwa bimtek ini menjadi bagian dari persiapan program tahun 2026, khususnya dalam meningkatkan produksi padi melalui pemanfaatan padi hibrida dan pembangunan sumur bor. Ia menjelaskan bahwa strategi tersebut merupakan tindak lanjut arahan Bupati Bojonegoro untuk mempertahankan capaian produksi sekaligus bersaing dengan daerah lain.
Sementara itu, dalam arahannya Wakil Bupati menekankan bahwa bimtek ini menjadi momentum evaluasi hasil 2025 sekaligus penguatan strategi untuk menghadapi target produksi tahun 2026. Ia menyebut empat faktor utama penentu keberhasilan petani, yaitu ketersediaan air, pupuk, harga pasca panen, serta pengendalian hama dan kualitas bibit.
Wabup juga menegaskan pentingnya penguatan penggunaan bibit unggul, termasuk padi hibrida, yang dinilai mampu meningkatkan produktivitas jika dikelola dengan pemupukan dan perawatan yang tepat. Ia mendorong peserta bimtek untuk tidak cepat berpuas diri dan terus meningkatkan kemampuan budidaya.
Sebagai Ketua HKTI Bojonegoro, Wabup juga menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan sumur bor sebagai solusi atas kebutuhan air, sekaligus menegaskan komitmennya untuk mendorong sinergi kelompok tani dalam pengembangan teknologi budidaya, termasuk padi hibrida.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berharap para petani dapat mengadopsi teknologi budidaya padi hibrida secara tepat, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian di tahun mendatang.
|
|
|
|
|
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |