Bojonegoro-, Hadirnya program One Pesantren One Product (OPOP) yang digelorakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah memacu banyak pesantren untuk untuk mewujudkan Badan Usaha yang aktif dan dinamis, demi menciptakan produk unggulan agar dapat diterima pasar global. OPOP (one pesantren one product) hadir membangun semangat sinergitas seluruh pesantren beserta ekosistemnya, dimana ada pesantrenpreneur, santripreneur, dan sociopreneur. Hal ini diungkapkan Gubernur Jatim dalam acara Kopilaborasi Sambang Pesantren/Silaturohmi Pesantren Eks-Karesidenan Bojonegoro di Hotel Dewarna Kabupaten Bojonegoro, minggu, 06/06/2021. Dirangkai dengan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Kanzul 'Arsy Ponpes Modern Alfatimah Sukorejo, yang sekaligus salah satu Ponpes peserta OPOP.
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Gubernur yang didampingi Bupati Bojonegoro dan dihadiri Anggota DPRD Prov. Jatim, Bp. H. Budiono, S.Sos, Ketua DPRD Kab. Bojonegoro, Forkopimda Kab. Bojonegoro, Sekda Kab. Bojonegoro, Ketua MUI Kab. Bojonegoro, Pimpinan Ponpes Modern Al Fathimah Bojonegoro, Dr. KH. Tamam Syaifuddin, M.Si, memaparkan persiapan program pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui pesantren sebagai upaya menjaga persaingan ekonomi global.
Lanutnya, di hadapan pimpinan/perwakilan Ponpes Se-Eks Karesidenan Bojonegoro Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Ungkapkan, dengan melihat data-data secara Nasional dan Global, bahwa diantara Organisasi Konferensi Islam (OKI), Indonesia skala ekonominya terbesar dibanding dengan yang lain. Prediksi frekuensi di Tahun 2030, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi 7 besar dunia, sementara prediksi Pricewaterhouse Coopers di tahun 2050 Indonesia akan menempati urutan ke 4 besar Dunia.
Lebih lanjut kita lihat bagaimana seperti Negara Thailand memiliki visi restauran halal Dunia, Korea dengan wisata halal Dunia, dan Jepang menjadi kontributor produk halal Dunia di tahun 2020, sehingga halal produk menjadi bagian penting dari WTO (World Trade Organisation), dimana Asia Pacifik kemungkinan kebutuhan produk halal sampai 62%, dengan demikian ini akan menjadi potensi-potensi besar pasar Dunia yang kala itu di gandeng sama Jack Ma (founder Alibaba) tahun 2030, 99% perdagangan UKM akan dilakukan secara online, 80% kekuatan ekonomi global akan berada pada roda UKM dan 85% akan dilaksanakan dengan e commerce.
Gubernur Jatim optimis, OPOP (one pesantren one produk) mampu membangkitkan sektor UKM dengan mendorong startup bisnis marketplace, sehingga akan menjadi kekuatan ekonomi Dunia di tahun 2030 ke depan, dimana backbone ekonomi di Jatim sendiri saat ini sebesar 57,25%, ini merupakan kekuatan dan potensi yang luar biasa ungkapnya.
Di kesempatan yang sama Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah ungkapkan, Kab. Bojonegoro sebagai rule model program Prov. Jatim one pesantren one produk (OPOP), karena sesuai data peta di Kab. Bojonegoro ada 278 Ponpes dari berbagai skala, tugas kita bagaimana skala-skala itu menjadi skala prioritas termasuk bagian pengejawentahan program Provinsi yang ada di Kab. Bojonegoro. Pemkab akan selalu mensinergikan Program Nawa Bhakti Provinsi Jatim sesuai dengan arah kebijakan realisasi program yang ada di Kab. Bojonegoro.
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |