Bojonegoro, sektor pertanian di Kabupaten Bojonegoro bukan hanya di pangan saja, melainkan ada juga yang non pangan. Salah satunya adalah tembakau.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bojonegoro Helmy Elizabeth mengatakan, tembakau Bojonegoro memang sangat terkenal dengan kualitasnya. Menurutnya potensi ini harus dijaga dan dikembangkan baik kualitas maupun produksinya.
"Hari ini pemerintah berikan bantuan bibit tembakau jawa yang diserahkan lagsung oleh Bupati untuk kebun pembibitan di desa Ngujung, Temayang" terangnya.
Ada 3 jenis varietas tembakau yang ditanam di Bojonegoro yaitu virginia, jawa, dan ram. Dari ketiga jenis tembakau tersebut, jenis tembakau jawa merupakan jenis yang cocok untuk di tanam di wilayah Temayang. Keberhasilan ini tentunya didukung oleh letak geografis serta sdm petani yang baik.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah menyampaikan Bojonegoro yang telah lama terkenal sampai sekarang yakni Pohon Jati dan Tembakau, Bibit tembakau Jawa memiliki keunikan tersendiri, yang patut di pertahankan, dan wilayah Kecamatan Temayang daerah yang tepat untuk di jadikan penanaman. "Mohon kerjasama nya kepada seluruh warga agar sektor pertanian baik padi, jagung, dan tembakau menjadi keunggulan Kabupaten Bojonegoro". Ungkap Bupati.
Pertahankan Komitmen Kabupaten UHC, Bupati Bojonegoro Resmikan Fasilitas Pengembangan Pelayanan RSUD Sumberejo
Bojonegoro- Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang telah berkomiten sebagai kabupaten UHC, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah meresmikan pengembangan pelayanan RSUD Sumberejo pada Kamis (27/05). Sebagai Rumah Sakit Type D, Rumah Sakit Sumberejo melakukan pengembangan pelayanan yang terdiri dari poli kosmetik medik pusat layanan diagnostik meliputi laboraturium, radiologi serta CT scan.
Selain pengembangan pelayanan, RSUD Sumberejo juga melakukan inovasi berbasis teknologi yaitu launching sistem administrasi pendaftaran sosial media (Sapa Soulmate), sistem pemberian informasi dan pengaduan terintegrasi (Si Pipit), mas pemberi informasi obat (Mas Pio) dan sistem informasi deteksi resiko tinggi (Si Dek Risti).
Sederet pengembangan serta inovasi pelayanan tersebut sebagai respon, untuk mempermudah pelayanan di era pandemi demi mengurangi resiko penyebaran Covid 19. Hal ini meminimalisir kontak langsung antara pemberi pelayanan dan pengguna pelayanan.
Direktur RSUD Sumberejo Ratih Wulandari menyampaikan bahwa pengembangan layanan kesehatan sebagai komitmen bahwa Bojonegoro merupakan kabupaten UHC dengan jumlah kepesertaan 99,5%. "Semoga hal ini dapat meningkatkan mutu kesehatan masyarakat wilayah timur Bojonegoro.", Ungkap Ratih.
Di lain kesempatan, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah juga tak lupa menyampaikan banyak terima kasih serta apresiasi atas komitemn peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak RSUD Sumberejo. "Saya juga melihat serta memantau bahwa tingkat Bed Occupancy Ratio (BOR) RSUD Sumberejo mengalami peningkatan presentase. Semoga kemajuan serta inovasi tersebut terus berlanjut.", Pungkas Bupati Bojonegoro.
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |