Bojonegoro, 9 Oktober 2025 — Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Bojonegoro (Dekranasda) menggelar Rapat Kerja (Raker) dan Pembinaan Dekranasda bersama pelaku kerajinan dan pelaku IKM Bojonegoro. Kegiatan ini diikuti langsung oleh Ketua Dekranasda Bojonegoro, Cantika Wahono, serta pelaku IKM dari berbagai kecamatan di Bojonegoro.
Agenda dilaksanakan secara maraton di Eastern Hotel Bojonegoro. Raker dan pembinaan pelaku IKM dipandu oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro (Disperinaker), kemudian dilanjutkan dengan penyusunan roadmap Dekranasda untuk lima tahun ke depan (2025–2030) bersama pengurus Dekranasda dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro.
Ketua Disperinaker Bojonegoro, Amir Syahid, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyusun rencana kerja tahun 2026, memperkuat peran Dekranasda, dan membangun jejaring kolaboratif dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro. “Kami berharap kegiatan ini menjadi ruang untuk pelaku IKM menyampaikan gagasan, ide, dan masukan, sehingga Dekranasda dapat memahami potensi yang ada di kecamatan dan mendorong kemandirian ekonomi keluarga,” jelas Amir.
Hingga saat ini, tercatat 1.762 pelaku IKM di Bojonegoro, dengan rincian 1.431 bergerak di bidang makanan dan minuman serta 331 di bidang kerajinan. Sebanyak 1.749 IKM telah memiliki Nomor Induk Perusahaan (NIP), dan kegiatan ini juga melibatkan 17 asosiasi dan paguyuban pelaku IKM.
Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda Bojonegoro, Cantika Wahono, menegaskan bahwa Dekranasda memiliki masa bakti hingga 2030 dan akan terus memperkuat peran sebagai penggerak ekonomi kreatif. Ia juga mengapresiasi prestasi Bojonegoro yang telah beberapa kali meraih penghargaan, seperti Best Display di Royal Plaza dan Best Element di Jatif Fest, serta berpartisipasi aktif dalam Inacraft dengan dua stan kurasi produk unggulan daerah. “Dekranasda ini tidak hanya menjadi wadah para pengrajin, tapi juga motor penggerak bagi kebangkitan ekonomi kreatif Bojonegoro. Kita ingin karya pengrajin tidak hanya dikenal di pasar lokal dan nasional, tapi juga menembus pasar internasional,” ujar Cantika.
Cantika menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor—melibatkan pemerintah, dunia usaha, perbankan, akademisi, dan komunitas kreatif—untuk membangun ekosistem kerajinan yang kuat dan berkelanjutan. Ia juga mendorong pelaku IKM terus meningkatkan kapasitas SDM, desain produk, inovasi, kemasan, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas pasar melalui e-commerce.
Penjabat Sekretaris Daerah Bojonegoro, dalam arahannya, juga menekankan peran strategis IKM dalam menopang ekonomi daerah. “Pengusaha harus mampu melihat peluang di tengah tantangan. Kunci kemajuan adalah kolaborasi dan kepercayaan. Legalitas usaha juga penting agar pelaku IKM dapat berkembang secara profesional,” tegasnya.
Ia mendorong pelaku IKM memanfaatkan teknologi digital dan membangun jejaring bisnis yang luas agar mampu naik kelas dari skala kecil ke menengah dan besar.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Dekranasda Bojonegoro untuk merumuskan strategi pengembangan IKM lima tahun ke depan, sekaligus memperkuat sinergi lintas sektor guna meningkatkan daya saing produk lokal. Diharapkan, hasil dari Raker dan pembinaan ini akan melahirkan langkah konkret untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif serta mendukung program pengentasan kemiskinan melalui kemandirian ekonomi keluarga.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |