Bojonegoro, 15 Agustus – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Pidato ini disiarkan secara daring di ruang rapat paripurna DPRD Bojonegoro dan disaksikan oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Pada Sidang Tahunan MPR 2025 yang diadakan pada 15 Agustus, Prabowo menekankan pentingnya menjaga kekayaan negara dan menyoroti kebocoran besar yang terjadi.
"Kekayaan negara kita mengalami kebocoran dalam skala yang sangat besar. Jika ini dibiarkan, kita berpotensi menjadi negara gagal," ujar Presiden Prabowo.
Prabowo menyampaikan bahwa dalam 299 hari kepemimpinannya, pemerintah telah berhasil mengidentifikasi dan menyelamatkan Rp300 triliun dari APBN yang rawan penyelewengan. Dana ini dialihkan dari anggaran yang tidak produktif, seperti perjalanan dinas dan alat tulis kantor, untuk program-program yang lebih langsung dirasakan oleh rakyat.
Langkah ini, menurutnya, adalah bagian dari komitmen untuk melaksanakan amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yang memprioritaskan kemandirian ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam untuk kepentingan nasional.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyoroti program-program prioritas pemerintah yang telah mulai dirasakan manfaatnya, termasuk:
• Program Makan Bergizi Gratis: Dianggap sebagai investasi besar untuk masa depan bangsa, program ini bertujuan mengatasi gizi buruk dan stunting.
• Program Koperasi Merah Putih: Upaya strategis untuk membangun ekosistem ekonomi desa yang modern dan berpihak pada rakyat kecil.
• Sekolah Rakyat dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Langkah untuk memastikan akses pendidikan dan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat.
Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh presiden pendahulunya, dari Soekarno hingga Joko Widodo, yang telah meletakkan fondasi kuat bagi bangsa. Ia juga memuji proses transisi kepemimpinan yang berjalan mulus, yang disebutnya sebagai bukti kematangan demokrasi Indonesia.
"Demokrasi kita matang dan kuat, tidak semua negara mampu melaksanakan transisi kepemimpinan dengan baik dan lancar seperti kita," kata Prabowo. Ia menekankan bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang sejuk, mengedepankan budaya kekeluargaan dan gotong royong.
Sebelum pidato Presiden, Ketua MPR H. Ahmad Muzani dan Ketua DPR Puan Maharani juga menyampaikan pidato. Muzani mengajak seluruh elemen bangsa untuk merenungkan kembali perjalanan bangsa dan melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa. Ia juga menyinggung rumusan awal Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) dan mengajak masyarakat untuk memberikan masukan.
Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani menyoroti peran strategis partai politik dalam demokrasi Pancasila dan perlunya perbaikan sistem pemilu agar benar-benar merepresentasikan suara rakyat. Puan juga mengapresiasi respons cepat Presiden Prabowo dalam menyelesaikan persoalan strategis, seperti pencabutan izin tambang di Raja Ampat, yang menunjukkan keberpihakan pemerintah pada kepentingan rakyat.
Pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada HUT ke-80 RI menjadi momentum refleksi mendalam bagi seluruh bangsa. Dengan sorotan tajam pada isu vital seperti penyelamatan kekayaan negara, pidato ini tidak hanya menggarisbawahi tantangan yang dihadapi, tetapi juga memberikan visi jelas tentang arah perbaikan.
Langkah-langkah strategis pemerintah, dari program makan bergizi hingga reformasi anggaran, menunjukkan tekad kuat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. Kolaborasi antara eksekutif, legislatif, dan seluruh elemen masyarakat akan menjadi kunci untuk mencapai cita-cita kemerdekaan yang telah diperjuangkan selama delapan dekade.
Penutup pidato ini menegaskan bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika bangsa mampu berdiri di atas kakinya sendiri, memanfaatkan setiap potensi untuk kemakmuran bersama, dan memastikan setiap tetes keringat perjuangan para pahlawan terbayar lunas.
"Semoga semangat kemerdekaan ke-80 ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga pemicu bagi kita semua untuk terus bekerja keras, menjaga kekayaan alam, dan membangun fondasi yang kuat bagi generasi mendatang. Mari kita jadikan pidato kenegaraan ini sebagai pijakan untuk melangkah maju, mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, makmur, dan dihormati di panggung dunia."
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |