Bojonegoro-Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui dukungan dan arahan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menggelar diskusi pengembangan Kecamatan Padangan sebagai kawasan niaga, pendidikan, dan kesehatan (4/8). Diskusi ini menjadi langkah awal menyusun rencana strategis menjadikan Padangan sebagai pusat pertumbuhan baru di wilayah barat Bojonegoro.
Turut hadir dalam sesi diskusi Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, jajaran kepala OPD, kepala desa se-Kecamatan Padangan, perwakilan DPRD, akademisi, hingg stakeholder strategis.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro menekankan pentingnya menyatukan langkah dan semangat untuk menjadikan Padangan sebagai salah satu kota pusat pertumbuhan baru di Bojonegoro. “Padangan memiliki posisi strategis. Namun untuk bisa bangkit dan berdaya saing, kita harus aktif membangun spirit dan komitmen bersama. Semangat kita satu: demi kemajuan wilayah dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menko PMK turut memberikan pandangan strategis. Ia menilai Padangan memiliki potensi besar untuk menjadi simpul pertumbuhan baru di kawasan barat Bojonegoro. “Padangan punya nama besar dan posisi sentral yang menghubungkan kota-kota seperti Semarang, Solo, hingga Malang. Dengan potensi ini, Padangan bisa menjadi Healing Capital of East Java, bahkan The Capital City of the Region, jika dikelola dengan visi besar,” tegasnya.
Dalam diskusi, Menko PMK juga menyampaikan konsep besar ide pengembangan Kawasan Padangan: The Healing Ecosystem, yang mengintegrasikan tujuh zonasi utama:
1. Medical District, dengan RSUD Padangan sebagai jangkar pertumbuhan dan rencana pengembangan rumah sakit kardio-paru dan pusat pendidikan Dokter Spesialis.
2. Heritage District, yang menampilkan sejarah dan kejayaan Padangan tempo dulu.
3. Wellness Tourism, dengan pemanfaatan empat waduk sebagai pusat wisata air dan kesehatan.
4. Art Market & Tourism, yang mendukung pelaku seni dan ekonomi kreatif.
5. Creative Industry and Art Heritage, berbasis budaya lokal.
6. Natural Energy Meditation, dan
7. Spiritual Healing
Diskusi ini juga membahas pengembangan sektor pendidikan, mulai dari peningkatan kualitas sekolah dasar hingga pemanfaatan teknologi untuk pendidikan bahasa Inggris yang lebih merata. Menko PMK menekankan pentingnya diferensiasi dan kualitas sekolah sebagai syarat hadirnya sumber daya manusia unggul di Padangan.
“Pendidikan adalah fondasi. Tidak akan ada orang hebat yang tinggal di Padangan jika PAUD hingga SMP-nya tidak berkualitas. Kita juga perlu menghidupkan kembali kejayaan pesantren, menjadikannya pusat pendidikan yang profesional dan adaptif terhadap perubahan zaman,” tutur Menko PMK.
Di bidang pertanian, Padangan diharapkan dapat menjadi pilot project pertanian berbasis teknologi modern.
Diskusi ini menegaskan pentingnya kolaborasi antarlembaga dan lintas sektor. “Bagi hasil migas tidak akan selamanya menjadi andalan. Kita harus mulai membangun fondasi ekonomi baru dan keberlanjutan, agar kekayaan daerah turut membawa kemakmuran bagi masyarakat,” tegas Menko PMK.
Melalui forum ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama pemerintah pusat, masyarakat, dan stakeholder terkait, menyatakan komitmennya untuk menyusun ide menjadi konsep masterplan pembangunan Padangan secara terpadu. Sebuah langkah besar yang tidak hanya menatap masa kini, tetapi juga mewariskan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |