Bupati Sosialisasikan 6 Pilar Pembangunan Dan Budaya Kerja Aparatur Pemkab Bojonegoro
Bojonegoro, Kepada seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur umum yang berhasil lulus menjadi CPNS tahun 2014 ini Bupati menyampaikan semua diawali dengan perjuangan yang tidak mudah, mulai dari persaingan sekitar 7200 orang peserta kemudian harus kembali bersain dengan 6.700 peserta lain yang dinyatakan lolos administrasi. Sehingga tersisa 79 orang yang kemudian dinyatakan lulus dan diterima masuk di Formasi CPNS tahun 2014 Kabupaten Bojonegoro. Bukan hanya itu untuk bisa ikut ujian saja harus sekolah dan belajar panjang dan ada pengobanan utamanya pengorbanan yang dilakukan oleh keluarga masing-masing. Demikian diantara sambutan pengarahan Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto Msi kepada 79 CPNS di Ruang Angling Dharma.
Yang harus dilakukan kali pertama adalah mentransformasikan dari dirinya kepada lembaga, kini menjadi bagian dari Bojonegoro, bagian dari pemerintah. Darimanapun anda sekarang menjadi bagian dari Bojonegoro.Tekad ini harus diresapkan benar dalam kalbu dan jiwanya. Hal pertama dari transformasi diri sebagai bagian dari Bojonegoro adalah maka semua akan terasa nyaman dan seakan waktu itu berlalu dengan cepat. Namun ketika gagal maka yang ada adalah ingin cepat-cepat bisa pindah. Kepada seluruh CPNS baru yang berasal dari berbagai daerah Bupati sangat mengharapkan untuk meninggalkan rasa dari daerahnya, kini harus mantap dan menatap masa depan sebagai bagian dari Bojonegoro itu sendiri. Bupati menyampaikan baru saja tepatnya di Bulan Desember ini kita menghancurkan antara batas desa dan kota, karena Bojonegoro merupakan satu kesatuan antara desa dan kota, tidak ada pemisah antara desa maupun kota. Maka Bojonegoro dikenal juga dengan istilah Desa Rasa Kota. Karena itulah maka yang kota tidak dibuat gemerlap namun suasana desa masih bisa dirasakan. Demikian juga membangun taman tidak hanya dikota saja namun juga dibangun desa, oleh karenanya penataan makam dengan konsep hijau, asri dan indah percontohannya adalah makam-makam yang berada di desa. Bojonegoro adalah satu kesatuan sehingga orang nyaman tinggal dimanapun.
Kepada CPNS baru, Bupati menegaskan untuk meyakinkan batin dan jiwanya bahwa Bojonegoro menjadi bagian hidup dan perjalanan. Agar proses transformasi ini semakin mantap ada beberapa hal yang harus dipersiapkan diantaranya adalah meyakinkan diri menjadi bagian dari perjalanan Bojonegoro. Sehingga harus tahu mimpi Bojonegoro dan apa yang menjadi mimpi orang Bojonegoro. Selain itu kita harus menghayati sejarah masa lalu Bojonegoro yakni dimana sejarah kemiskinan yang luar biasa pernah terjadi di Bojonegoro. Bagian dari usaha hari ini untuk meraih masa depan Bojonegoro. Langkah selanjutnya memahami dan masuk dalam enam level transformasi Bojonegoro yakni level visi, visi Bojonegoro baru ada enam visi ekonomi, lingkungan hidup, sumber daya manusia Bojonegoro, pengelolaan fiskal yang mandiri. Inilah Kabupaten yang cara mengelola keuangan dan pembangunannya seperti sebuah negara jadi tidak salah bila kini para CPNS baru ini adalah menjadi bagian dari “Republik Bojonegoro”. Karena kebijakan kita seperti negara baik.
Transformasi birokrasi, lanjut Bupati, adalah level selanjutnya, dimana aparatur pemerintah dituntut untuk kerja Cepat, Tepat dan Bermanfaat untuk rakyat. Semboyan ini adalah dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada warga Bojonegoro, Menurut Bupati dalam penilaian kinerja terdapat 7 unsur penilaian yang didalamnya adalah kategori birokrasi satker Matoh, Satker Baik, Satker Godal Gadul dan Satker Kucing Garong. Penilaian ini akan dilakukan oleh inspektorat, untuk satker Kucing garong adalah yang tidak memiliki kinerja dan karya namun hanya makan gaji nya saja. Satker godal gadul adalah yang kerjanya hanya sebatas input dan proses koordinasi saja. Sedangkan satker baik sudah memiliki Out Put dan Satker Matih adalah yang sudah memiliki Out Put ditambah Out Come. Dibawah level visi ada level strategis, kemudian tarnsformasi governance, yang tidak kalah penting adalah transformasi kultural. Dalam penjelasannya Bupati menyampaikan merubah kultur menjadi sangat penting. Dan yang terakhir adalah transformasi niat, mengapa mau dan ingin di Bojonegoro. Ini semua bisa dijawab hanya oleh hati dan niat saja, niat adalah sesuatu yang kasat mata namun menjadi sangat penting untuk masa depan dan mewujudkan kinerja optimal sebagai aparatur pemerintahan tentunya.
Sangat Puas
100 % |
Puas
0 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
0 % |