Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi persoalan gizi dan kesehatan masyarakat melalui kegiatan lanjutan Penyerahan Makanan Tambahan (PMT) yang digelar hari ini di Puskesmas Tanjungharjo, Kecamatan Kapas. Agenda ini menjadi bagian dari rangkaian program terpadu yang menyasar ibu hamil, balita bermasalah gizi, serta penderita TBC, sebagai upaya berkelanjutan memperbaiki status gizi masyarakat.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, serta Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro ini menandai langkah konkret Pemerintah Daerah dalam menuntaskan tantangan gizi dan kesehatan yang masih dihadapi masyarakat Bojonegoro.

Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menekankan pentingnya kerja kolaboratif dan terintegrasi. “Yang ingin saya tekankan adalah bagaimana caranya angka stunting itu bisa turun. Saya yakin dengan kerja keras yang dilakukan bersama dan secara menyeluruh, angka stunting di Bojonegoro akan segera menurun,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro dalam laporannya menjelaskan bahwa program PMT hari ini menyasar 142 penerima manfaat dari 11 kecamatan, terdiri atas 113 ibu hamil, 27 balita bermasalah gizi, dan 2 penderita TBC. Bantuan PMT yang diberikan berupa susu dan vitamin. Data survei menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Bojonegoro saat ini berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur maupun nasional, menjadi sinyal positif atas upaya yang telah dijalankan.

Namun demikian, Dinas Kesehatan tetap menargetkan cakupan yang lebih luas melalui pemberian PMT berbasis bahan pangan lokal, yang menyasar 680 ibu hamil dengan gizi kurang kronis, 1.300 balita dengan gizi kurang, 914 balita dengan berat badan kurang, serta 1.405 balita yang tidak mengalami kenaikan berat badan. Program ini digerakkan oleh seluruh Puskesmas di Bojonegoro dengan total anggaran sebesar Rp3,4 miliar.

Sementara itu, Wakil Bupati Nurul Azizah menyampaikan bahwa program PMT ini selaras dengan visi pembangunan Bojonegoro, khususnya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ia juga menyoroti penanganan TBC yang kini dijalankan dengan pendekatan “jemput bola” oleh tenaga kesehatan. “Kita tidak bisa hanya menunggu penderita datang ke Puskesmas. Kita perlu hadir mendekatkan layanan, agar pengobatan bisa tuntas dan Bojonegoro bebas TBC,” ujarnya.

Sebagai agenda lanjutan dari kegiatan serupa pada 5 Juni lalu, PMT hari ini sekaligus menjadi penguat bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tengah menjalankan program kesehatan jangka panjang yang berkelanjutan. Kegiatan serupa juga dijadwalkan akan kembali dilaksanakan pada Jumat, 13 Juni 2025, di kecamatan Kepohbaru, memperluas jangkauan penerima manfaat.

Melalui langkah-langkah terstruktur dan dukungan lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro optimis bahwa peningkatan status gizi masyarakat yang menyasar ibu hamil dan balita serta eliminasi TBC dapat terwujud demi generasi yang lebih sehat dan kuat.


By Admin
Dibuat tanggal 12-06-2025
63 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
100 %
Puas
0 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
0 %