Sukosewu, Bojonegoro – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, menghadiri pembukaan pelatihan wirausaha baru bagi perempuan kepala keluarga di Pendopo Kecamatan Sukosewu. Pelatihan kejuruan pengolahan hasil pertanian non-beras ini akan berlangsung selama lima hari, didampingi oleh instruktur yang kompeten.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Amir Syahid, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program 100 hari kerja Bupati Bojonegoro di bidang pendidikan, serta mendukung rencana aksi nasional hak asasi manusia. "Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas dan daya tarik budaya masyarakat, khususnya perempuan sebagai kepala keluarga. Kami berharap para kepala keluarga ini memiliki pengetahuan, keterampilan, dan upaya untuk menjaga keberlangsungan keluarga mereka," ujar Amir.

Amir Syahid menambahkan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah membekali peserta dengan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri untuk memulai dan mengembangkan usaha mandiri. Selain itu, pelatihan juga mendorong peserta mengenali dan menggali potensi lokal di sekitar mereka sebagai bahan baku usaha bernilai ekonomi tinggi, seperti singkong dan pepaya. "Kami ingin mendorong kreativitas dan inovasi dalam pembuatan produk lokal bernilai jual tinggi. Jika usaha ibu-ibu berjalan, otomatis akan menciptakan peluang pekerjaan baru," tambahnya.

Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari 20 perempuan kepala keluarga dari Desa Semen Kidul dan 20 dari Desa Paceng. Kolaborasi antara Disperinaker dan TP PKK Kabupaten Bojonegoro ini memiliki tujuan yang sama, yaitu memberdayakan masyarakat, khususnya ibu-ibu, untuk mendukung pembangunan di Bojonegoro.

Cantika Wahono, Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro, dalam sambutannya menyoroti peran ganda perempuan yang tangguh dan memiliki banyak tanggung jawab. "Perempuan itu multitasking. Selain mendidik anak dan mengurus rumah tangga, ibu-ibu juga dituntut untuk berkontribusi dalam peningkatan perekonomian keluarga dan masyarakat," kata Cantika.

Ia menyambut baik inisiatif pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian ibu-ibu melalui pelatihan semacam ini. Cantika juga berbagi pengalamannya dalam mendampingi ibu-ibu dengan usaha makanan beku dan olahan cokelat, menunjukkan bahwa banyak potensi yang bisa dikembangkan. "Kita butuh inovasi. Jika ada potensi singkong di sini, kenapa tidak membuat olahan singkong khas Sukosewu? Yang penting sesuai dengan aturan dan ketentuan," ujarnya.

Cantika berharap pelatihan ini memberikan semangat, kesabaran, dan keterampilan bagi para peserta. Ia menutup sambutannya dengan pantun: "Setelah satu ada acara dua, tempatnya keluarga bahagia, tujuan kita hidup bahagia selamanya."


By Admin
Dibuat tanggal 23-05-2025
56 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
100 %
Puas
0 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
0 %