Bojonegoro,“watu aji nusantara” adalah adalah sebuah event yang digelar kali pertama di Bojonegoro untuk para pencinta Batu, baik itu batu permata ataupun akik. Festival ini diselenggarakan selama 3 hari mulai dari tanggal 9 s/d 12 April 2015 di Gedung Serba Guna Desa Ledokkulon Kecamatan Kota Bojonegoro.  Terdapat 50 stand yang disediakan oleh panitia, yang setengahnya diisi oleh stand dari berbagai daerah diluar Bojonegoro seperti dari Aceh, Medan, Kendari,Kalimantan, dan lain sebagainya. Setiap stand pameran menyediakan aneka jenis batu. Mulai dari bongkahan, setengah jadi, hingga barang jadi yang siap pakai. 

Rully adalah salah satu peserta dalam festival “Watu Aji Nusantara” , wanita berparas cantik ini termasuk salah satu pecinta batu mulia. Dirinya menyambut baik digelarnya festival ini. Festival ini  menjadi ajang bagi mereka pecinta batu mulia dan pedagang serta perajin untuk bertemu sekaligus melakukan transaksi. Menurutnya kecintaan terhadap batu sudah dilakoninya sejak lama, bahkan dirinya tak segan membeli dan mengoleksi berbagai jenis batu dari berbagai daerah. Hal ini diamini oleh rekan-rekannya yang juga sesama pecinta batu. Batu mulia ini sekarang menjadi trend melengkapi fashion yang banyak dikenakan wanita, disisi lain juga bisa menjadi investasi.

Selain Ruly juga ada Ki Tompel pedagang batu dari Padang Sumatera Barat yang rela untuk datang dan ikut di Festival aji nusantara di Bojonegoro. Berbeda dengan pedagang lainnya yang kebanyakan menjual produk setengah jadi dan barang jadi semacam akik dan cincin ini, dirinya memilih menjual batu yang masih berbentuk bongkahan. Harganya pun relatif lebih murah yakni 50 ribu rupiah per ons untuk semua jenis batu. Mulai dari batu panca warna, hati ayam dan berbagai jenis batu dari seluruh penjuru negeri ini.

Di Bojonegoro sendiri demam akik juga melanda semua kalangan.  Mulai dari  kaum tua sampai ke anak  muda, baik laki-laki dan perempuan. Jika akik dulu dianggap sebagai barang petuah dan memiliki nilai sakral kini akik telah menjelma menjadi fashion yang tidak hanya meninggakan prestise akan tetapi telah menjadi gaya hidup. Bagi anda pecinta akik jangan berpuas diri sebelum memiliki dan mengoleksi akik kahas Bojonegoro yakni akik Semar Aji Njari.

Bupati Bojonegoro Kang Yoto menuturkan bahwa batu akik Semar Aji Njari ini merupakan batu lokal Bojonegoro dengan motif yang khas yakni bergambar tokoh punokawan yakni semar. Menurut Bupati, motif ini adalah motif langka yang tidak ada duanya dan mungkin satu-satunya di Bojonegoro. Demikian pula proses pembentukan batu ini memerlukan waktu yang terbilang lama. Ini merupakan proses semedi sang semar yang sangat luar biasa. Sehingga mampu menghasilkan motif tokoh sang semar, yang dalam wayang jawa merupakan penjelmaan dari dewa. Akik ini berpasangan dengan watu semar yang kini bersemayam di alun-alun kota Bojonegoro

Kang Yoto menambahkan bahwa proses pembentukan daratan di Bojonegoro ini membutuhkan waktu hampir 27 juta tahun. Berdasarkan kajian geologi struktur tanah Bojonegoro merupakan kapur dan jaman dahulunya buih ditengah lautan yang kemudian membentuk daratan. Oleh karenanya batu akik ini banyak ditemukan didataran tinggi sebelah selatan Kabupaten Bojonegoro mulai sekar, gondang dan temayang.

Akik Semar Aji Njari dilelang dan laku 3 Juta Rupiah. Lelang akik milik Kang Yoto ini 30 persen dari penjualan akan disalurkan untuk anak yatim dan piatu, sedangkan sisanya disumbangkan kepada panitia Festival Watu Aji Nusantara Bojonegoro. Selain Semar Aji produk lain di Bojonegoro yang saat ini mulai dilirik juga adalah Batu yang ditemukan di Desa Ndonan Kecamatan Purwosari. Bentuknya bulat-bulat dengan warna putih kombinasi coklat. Batu jenis ini banyak ditemukan berserakan dipersawahan dan tegalan milik warga. Selain ketiga dareah itu batu lokal Bojonegoro banyak ditemukan disungai diwilayah Bojonegoro.

Demam akik ini tidak hanya terjadi di Bojonegoro akan tetapi nasional, dari demam akik ini pula menciptakan lapangan kerja baru yakni mulai dari perajin batu akik sampai dengan pedagang batu akik yang marak mulai lesehan sampai berdiri di outlet-outlet. Kedepan untuk meningkatkan gairah pengrajin, Pemerintah melalui dinas terkait akan memberikan pelatihan kepada para pengrajin dadakan yang kini menjamur. Pengrajin ini akan dikoordinir kemudian dibina sehingga dari kualitas dan pemasaran akan semakin meningkat

 


By Admin
Dibuat tanggal 10-04-2015
840 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
100 %
Puas
0 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
0 %