Bojonegoro- Setelah tertunda beberapa tahun, proyek nasional pembangunan Bendung Gerak Karangnongko akan segera dibangun pada tahun ini. Bendung Gerak Karangnongko akan dibangun di Sungai Bengawan Solo yang memisahkan Desa Mendenrejo kecamatan Kradenan (Blora) dengan desa Ngelo kecamatan Margomulyo (Bojonegoro). 

 

Guna semakin mematangkan rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, rapat koordinasi diadakan di ruang Productive Room Gedung Pemkab Bojonegoro pada Jumat (09/04). Rapat dihadiri oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Bakorwil, Wakil Bupati Blora, FORKOPIMDA, BBWS, perwakilan dari Kabupaten Tuban dan Ngawi serta OPD terkait. 

 

Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam rapat menyampaikan bahwa nantinya pembangunan Bendung Gerak Karangnongko akan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). "Dalam rapat ini saya juga meminta agar nantinya Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dapat masuk PSN, untuk itu kami juga mengundang pihak - pihak terkait.", Ungkap Bupati Bojonegoro. 

 

Menanggapi pernyataan tersebut, KPPIP menyatakan bahwa proyek pembangunan Bendung Gerak Karangnongko sudah setingkat dengan PSN karena masuk dalam Perpres no 80 tahun 2019, tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbang Kartosusila). Oleh karena itu KPPIP mendorong agar kecukupan dokumen kelayakan proyek, penetapan lokasi dan pengadaan tanahnya segera dicukupi secara pararel untuk mempercepat penetapan Bendung Gerak Karangnongko sbg PSN dan dituangkan dalam Peraturan Menteri.

 

Sementara itu, Bendung Gerak Karangnongko direncanakan akan mengairi 6950 ha. Operasi Bendung Gerak Karangnongko akan dilakukan tahun 2025. Bendungan Karangnongko diharapkan bisa suplai air serta mengatasi permasalahan kekeringan wilayah kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Selain sebagai suplai air, hadirnya Bendung Gerak Karangnongko akan bermanfaat sebagai pengendali banjir irigasi,  penyedia air baku bahkan sebagai tempat wisata.