Bupati Bojonegoro Anna Mu'Awanah dalam laporannya menyampaikan, Jembatan TBB (Terusan Bojonegoro-Blora) merupakan buah bukti komitment sinergitas antara kedua Kepala Daerah (Kab. Bojonegoro dan Kab. Blora). Jembatan TBB yang memiliki struktur tiang pancang baja, 5 buah bentang/span, dengan panjang 220 meter dan lebar 9 meter tersebut dibangun melintas diatas sungai bengawan solo dan dikerjakan dalam kurun waktu selama 6 bulan 9 hari dan diawali ground breaking pada 1 Juli 2020. Sebagaimana feasibility study /kelayakannya, jembatan ini akan mampu mendorong kelancaran arus transportasi aktifitas warga Bojonegoro, Blora, dan sekitarnya, dan  "Alhamdulillah akhirnya pada hari ini jembatan dengan nama Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) bisa diresmikan".

 

Mensetneg RI Pratikno dalam sambutannya sampaikan, dengan tuntas dibangunnya jembatan TBB sehingga terhubungnya kedua wilayah Jatim-Jateng merupakan inisiatif yang luar biasa yang harus kita dukung penuh. Beliau apresiasi atas upaya konektifias kerja sama yang bagus antara dua Kabupaten (Bupati Bojonegoro dan Bupati Blora), hal tersebut menjadi bukti nyata pelayanan kepada masyarakat dalam rangka mendongkrak ekonomi kawasan Jatim-Jateng. Menteri PUPR juga sudah mendukung upaya peningkatan konektifias antar Kecamatan dan antar Kabupaten. Sementara untuk menghubungkan ekonomi kawasan di daerah tersebut dan daerah-daerah yang lain, Menteri Perhubungan juga baru saja meninjau Bandara Ngloram yang nantinya segera beroperasi di akhir tahun 2021 ini, sehingga nanti bisa menghubungkan Ngloram-Bali Ngloram-Jakarta, Ngloram-Balikpapan guna akselerasi pembangunan ekonomi di kawasan ini.

 

Turut hadir Anggota DPR RI Farida Hidayati, Dirjen Kementrian PUPR, Dirjen Perhubungan Darat, Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto, Sekda Nurul Azizah, Forkopimda, dan Kepala OPD.